Pemrograman erat kaitannya dalam pembelajaran di teknik elektro industri, siswa - siswi diwajibkan menguasai pemahaman hardware dan software. Aneka ragam program aplikasi untuk melakukan simulasi dalam pemrograman diajarkan untuk mencapai target kurikulum yang menjadi acuan dalam pembelajaran.
Reverensi KI-KD :
Pemrogramana memang membutuhkan jam terbang dalam pemahaman serta pengembangan. Perangkat - perangkat praktek sekolah yang memadai menjadi modal utama dalam melakukan pembelajaran pemrograman. Tidak sedikit para peserta didik mengalami kegagalan dalam pemrograman tetapi dengan pemahaman serta semangat melakuka uji coba secara terus menerus akan membuahkan hasil yang baik.
Trial & Error membutuhkan semangat, konsentrasi, kecermatan, analisis, rule of coding dalam troubleshooting
Secara umum dalam pembuatan pemrograman diawali dengan algoritma yang disusun kemudian diterakan susunan flowchart kerja yang akan dilaksanakan. Untuk pemula diperlukan aksi mencatat semua kegiatan coding yang dilaksanakan. Bahkan untuk level expert juga memerlukan corat coret untuk menemukan solusi terhadap error programming yang terjadi. Diskusi dalam pemecahan masalah menjadi jalan tempuh dan tetap mencoba dalam melakukan pemrograman.
Dalam suatu situasi penulis melakukan sebuah review bagaimana senior mempresentasikan hasil kerja coding pemrograman dengan junior yang baru memulai belajar.
Senior dengan mudahnya melakukan pemrograman dan melakuan modifikasi program karena sudah lebih memahami program yang dipelajari. Kegiatan diatas dilakuakan di bengkel praktek yang mereview seluruh kegiatan belajar dari kelas 10 teknik elektro industri sampai dengan kelas 12 teknik elektro industri. Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap hari minggu dalam program TUTOR SEBAYA.
Pada tampilan video diatas dapat diamati pemahaman dalam menyalakan LED secara bergantian, serta peserta didik tersebut (Ahmad Suyudi) mampu melakukan pemrograman dengan modfikasi pengoperasian input dan outputnya.
Pada video diatas Muhammad Andhika Ramly melakukan modifikasi pemrograman dengan penyusunan step yang hampir tanpa argumen langsung hasil jadi.
Presentasi hasil adalah hasil yang dipresentasikan. Prestasi dimulai dari keberanian mempresentasikan hasil belajar ...
Sedangkan junior siswi memiliki rasa percaya diri yang baik walau masih terlihat malu - malu menyampaikan hasil pemrogramannya di microcontroller. Tahapan demi tahapan disampaikan dengan tetap disemangati sehingga tidak surut kemauaan untuk menampilkan hasil yang terbaik. Sangat tertata dan tersusun penjelasannya. Walau masih pemula dalam pemrograman, dan terlihat sangat berpotensi untuk mengembangkan keilmuan tersebut.
Belajarnya berkelompok akan tetapi hasil yang akan dirasakan adalah individu....
Tawa canda dan gurauan menjadi bagian yang natural dalam penyampaian presentasi dan pembelajaran, dikarenakan tingkat kerumitan dan kesulitan maka pola belajar dibuat seakan bermain akan tetapi tetap berorientasi pada hasil yang tepat.
Demikian review yang ditampilkan antara Senior Vs Junior, kelas X.TE-1 dan XII.TE-1. Masing - masing memiliki keunikan dalam pemahaman dan selanjutnya mempresentasikan hasil belajar kedalam sebuah praktek disertai presentasi publik. Mereka semua best of the best, terhebat dalam pemahaman dan ketekunanan dalam belajarnya. Kelak merekalah yang akan menjadi pemimpin bangsa di tanah tercinta ini Indonesia.
Tangerang, 19 November 2019
ROBIANSYAH, ST
Guru T. Elektro Industri
Support and Reference :
Labs T. Elektro Industri SMK N-1. Kab Tangerang
Ruang Kelas Teori
Comments