top of page
  • Writer's pictureROBIANSYAH,ST

Tutor Sebaya : Jenaka dalam belajar



Pertemuan dalam tutor sebaya hari minggu, 20 Oktober 2019: 10.00 s/d 14.30. Dimulai dari presentasi dengan mapel Dasar Listrik Dan Elektronika (DLE). Penanggung jawab tim mapelnya adalah Nasrul Latif dan Irpan Wahyudi. Pembahasan disampaikan mengawali adalah jenis satuan dan menjelaskan difinisi, fungsi, dan simbol dari komponen pasif dan komponen aktif.

1) Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif.

Komponen Elektronika adalah elemen dasar yang digunakan untuk membentuk suatu rangkaian elektronika dan biasanya dikemas dalam bentuk diskrit dengan dua atau lebih terminal penghubung. Setiap komponen elektronika memiliki fungsinya masing-masing dalam suatu rangkaian elektronika, ada yang berfungsi sebagai penghambat, ada yang berfungsi sebagai penguat, ada yang berfungsi sebagai penghantar, ada juga yang berfungsi sebagai penyaring dan ada yang berfungsi sebagai pengendali. Komponen-komponen Elektronika tersebut juga memiliki nilai dan tipenya masing-masing sehingga dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan keinginan para perancang rangkaian elektronika.


Pengelompokan Komponen - komponen Elektronika


Berdasarkan karakteristiknya, Komponen Elektronika dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu komponen elektronika aktif dan komponen elektronika pasif.



1. Komponen Elektronika Aktif (Active Electronic Components)


Komponen Elektronika Aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus eksternal untuk dapat beroperasi. Dengan kata lain, komponen elektronika aktif hanya dapat berfungsi apabila mendapatkan sumber arus listrik dari luar (eksternal).


Komponen-komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen Aktif adalah Dioda, Transistor dan IC (Intragrated Circuit) yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon, germanium, selenium dan metal oxides.


// - Dioda

Dioda adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda terdiri dari dua Elektroda yaitu Anoda dan Katoda. Yang termasuk dalam keluarga Dioda diantaranya seperti LED (Light Emitting Diode), DIAC, Dioda Zener, Dioda Penyearah, Dioda Foto, Dioda Schottky, Dioda Tunnel dan Dioda Laser.


Transistor adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi sebagai Penguat, Penyearah, Pengendali, Mixer dan Osilator. Komponen yang termasuk dalam keluarga Transistor diantaranya seperti Transistor Bipolar (NPN & PNP), Transistor Foto, TRIAC, MOSFET, JFET dan UJT.


Integrated Circuit atau sering disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Berdasarkan fungsinya, IC dapat dikelompokan lagi menjadi IC Pewaktu (Timer), IC Comparator (Pembanding), IC Logic gates (Gerbang Logika), IC Switching (Pengendali) dan IC Amplifier (Penguat).



Contoh Karakteristik Aktif yang dimaksud pada Komponen Elektronika Aktif

Contoh pada Komponen Dioda, seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa Dioda merupakan komponen elektronika aktif sehingga memerlukan sumber arus listrik dari luar (eksternal) untuk mengoperasikannya.  Sebuah Dioda yang dipasangkan pada suatu rangkaian elektronika yang telah diberikan arus listrik tidak akan bekerja (beroperasi) untuk menghantarkan arus listrik apabila tegangan yang diterimanya belum mencapai titik tegangan tertentu. Khusus untuk dioda yang terbuat dari bahan silikon memerlukan tegangan 0,7V sedangkan untuk dioda yang terbuat dari bahan germanium memerlukan 0,3V untuk dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.



2. Komponen Elektronika Pasif (Pasive Electronic Components)

Komponen Elektronika Pasif adalah jenis Komponen elektronika yang tidak memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya. Komponen-komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantaranya seperti Resistor, Kapasitor dan Induktor.


Resistor atau Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Komponen-komponen yang termasuk dalam keluarga Resistor diantaranya seperti Resistor bernilai tetap, resistor yang dapat diatur hambatannya (variable resistor atau potensiometer), LDR (Light Dependent Resistor) dan Thermistor (PTC dan NTC).


Kapasitor (Capacitor) atau Kondensator (Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Komponen-komponen yang termasuk dalam keluarga Kapasitor tersebut diantaranya adalah Kapasitor nilai tetap (Keramik, kertas, mika, tantalum dan elektrolit), kapasitor yang nilai dapat diatur kapasitasnya (VARCO dan Trimmer).


Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Induktor akan menimbulkan medan magnet saat dialiri arus listrik. Satuan Induktansi pada Induktor adalah Henry (H). Komponen-komponen yang termasuk dalam keluarga Induktor diantaranya seperti air core inductor, iron core inductor, ferrite core inductor, torroidal core inductor, laminated core inductor dan variable inductor.


Contoh Karakteristik Pasif yang dimaksud pada Komponen Elektronika Pasif

Contoh pada komponen Resistor. Tidak seperti Dioda, Resistor tidak memerlukan tegangan 0,3V atau 0,7V untuk bekerja. Begitu Resistor diberikan tegangan, resistor mulai bekerja secara otomatis tanpa harus menunggu hingga mencapai tegangan tertentu.



A. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

Sumber : teknikelektronika.com

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :

  1. Resistor yang Nilainya Tetap.

  2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.

  3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor.

  4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

B. Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)

Sumber : teknikelektronika.com

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

  1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.

  2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum.

  3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

C. Induktor (Inductor)

Sumber : teknikelektronika.com

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung).


Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H). Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

  1. Induktor yang nilainya tetap.

  2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

D. Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

Sumber : teknikelektronika.com

Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

  1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).

  2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.

  3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.

  4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.

  5. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali.

  6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

  7. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.

  8. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.

E. Transistor

Sumber : teknikelektronika.com

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini.


Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya,


Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

F. IC (Integrated Circuit)

Sumber : teknikelektronika.com

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.

Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).

Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

G. Saklar (Switch)

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.


Dalam penyampaian dan pemaparan sesuatu yang rumit dan memerlukan pemahaman jika dibawakan dengan santai dan disertai gurauan ringan maka akan menghasilkan diskusi belajar yang tidak membosankan akan tetapi pemateri tetap secara formal tersampaikan. Dalam kajian minggu lalu 20 oktober 2019. Pemaparan serasa stand up comedy.


Mengadopsi Stand UP Komedi Presentasi belajar menjadi menarik ala siswa siswi SMK N-1 Kab Tangerang....






2) Teknik Pemrograman Microprocessor dan Microcontroller (TPMM).

Penanggung jawab tim mapelnya adalah Dhimas Yudhatama dan M Andhika Ramly. Pembahasan disampaikan flowchart atau diagram alir dan bahasa pemrograman C.


Diagram Alir (Flowchart)


Didalam pemrograman sangat dikenal dengan diagram alir (flowchart) yang digunakan untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah dalam pemrograman. Diagram Alir (Flowchart) adalah gambaran secara grafik yang terdiri dari simbol-simbol dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah dari alur program.


Diagram Alir atau Flowchart adalah dasar dari pemrograman. Mulai dari pemrograman bahasa tingkat rendah sampai bahasa pemrograman tinggi. Pemrograman Fungsional ataupun pemrograman berorientasi objek, semuanya menggunakan Diagram Alir dalam analisis pembuatan desaiannya maupun proses reverse engineeringnya.


Jenis Diagram Alir (Flowchart)

Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :

1) Flowchart Sistem (System Flowchart)

Flowchart sistem menggambarkan alur kerja suatu sistem secara keseluruhan. Menjelaskan urutan prosedur-prosedur dalam suatu sistem.

Contohnya : Flowchart Sistem suatu suatu pabrik, alur kerja produksi suatu barang, dll


2) Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

Bagian dari Flowchart Sistem namun lebih spesifik kepada manajemen dokumen, laporan, surat-surat, serta termasuk tembusannya.


3) Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

Flowchart ini lebih teknis dengan tambahan gambar-gambar teknis yang lebih detail.


4) Flowchart Program (Program Flowchart)

Diagram alir program lebih detail menggambarkan logika dari algoritma pemrograman.


5) Flowchart Proses (Process Flowchart)

Sedangkan Flowchart Proses merupakan penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem.

Simbol-simbol Diagram Alir (Flowchart)

Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan diagram alir (flowchart):

Pedoman Pembuatan Diagram Alir (Flowchart)

Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :

  1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

  2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

  3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.

  5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

  6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan–percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Contoh Penggunaan Diagram Alir (Flowchart)

lebih mudahnya mari kita perhatikan contoh-contoh diagram alir berikut ini. Bagaimana suatu deskripsi proses dapat kita gambarkan menjadi diagram alir.


1) Diagram Alir Penjumlahan 2 bilangan


Diagram alir dimulai dengan Start dan diakhiri dengan Stop. Masukan dari program ini adalah 2 bilangan bulat a & b, kemudian dijumlahkan, dan hasil penjumlahannya dicetak di screen.Berikut ini jika proses diatas digambarkan menggunakan diagram alir.









2) Diagram Alir penentuan bilangan genap & ganjil

Dalam contoh diagram alir ini, prosesnya adalah menentukan input bilangan tersebut adalah negatif genap atau ganjil. Proses utamanya adalah membagi bilangan input tersebut dengan 2, dengan melihat sisa baginya kita dapat menentukan bilangan tersebut adalah genap atau ganjil.


Terlihat pada alur kerja terdapat opsi terhadap jawaban, jika dalam ilustrasi program menyatakan pilihan opsi yes maka alur akan terus turun dan melanjutkan aksi cetak genap dan sebaliknya jika No maka aksi akan dilakukan cetak ganjil.



3) Diagram Alir Lampu



Diagram sederhana berikut ini menggambarkan apa yang bisa kita lakukan apabila sebuah lampu tidak berfungsi.

Contoh Diagram Alir Lampu










4) Diagram Alir Lampu Flip-flop dengan Arduino

Dalam pemrograman Arduino, ada dua fungsi dasar yang digunakan yaitu setup() yang dijalankan hanya sekali pada awal program berjalan dan loop() yang akan berjalan terus menerus.


Dari program diatas, setup() dijalan sekali untuk menginisiasi pin 7 dan pin 8 Arduino sebagai Output. Kemudian perulangan dilakukan untuk menyalan dan mematikan LED Merah dan Hijau secara bergantian dalam interval 1 detik.



Unsur-Unsur Diagram Alir

Dari contoh-contoh diatas, dapat kita perhatikan ada 2 unsur yang selalu muncul di dalam diagram alir, yaitu percabangan dan perulangan.

  • Percabangan secara sederhananya adalah pilihan alur yang diambil dari beberapa opsi yang ada, tergantung dari kondisi yang dicapai. Misalkan pada contoh lampu diatas, percabangan tergantung dari kondisi apakah lampu terpasang atau tidak.

  • Perulangan digunakan untuk mengulang suatu proses. Perulangan dapat dilakukan terus-menerus selama program berjalan, sampai didapatkan kondisi untuk keluar dari perulangan tersebut. Contohnya perulangan untuk menampilkan angka 1 sampai 100, kondisi untuk berhentinya adalah jika angka tersebut sudah mencapai 100.



Tangerang, 17 November 2019

ROBIANSYAH, ST

Guru T. Elektro Industri

Support and Reference :

Labs T. Elektro Industri SMK N-1. Kab Tangerang

http://teknikelektronika.com

https://ndoware.com



87 views0 comments
bottom of page