top of page
Writer's pictureROBIANSYAH,ST

Tutor Sebaya : Minggu, 6 Oktober 2019



Penilaian Tengah Semester (PTS) semester ganjil 2019 telah berakhir. Persiapan belajar dalam Tutor sebaya dimulai kembali. Pelaksanaan minggu, 6 oktober 2019 pkl 09.00 s./d 14.00 dihadiri peserta XII TE-1, adapun mapel yang menjadi konsentrasi belajar adalah mapel Bahasa Inggris dan Pendidikan Agama.


Mengawali pembahasan pertama materi belajar adalah Pendidikan Agama. Aldy Nur Fahrozi dan Irpan Wahyudi adalah penanggung jawab mapel tersebut. Pembahasan langsung pada soal-soal yang dibawakan dan sudah dishare di group WA.


Kesimpulan dalam pembahasan adalah difokuskan pada pemahaman tajwid bacaan Al-Quran selain itu materi sikap dalam norma-norma disampaikan juga. Forum diskusi dan dengar pendapat pun dilontarkan memperkaya suasana diskusi, terdapat kekurangan dalam presentasi soal tersebut dikarenakan wawasan yang belum cukup dan pemahaman yang memerlukan pendalaman lebih lanjut. Akan tetapi semua diaksanakan dengan baik dan presenter yang membawakan mapel ini terbantu dengan forum diskusi yang para pemerhati sampaikan.

Presenter wajib mempersiapkan diri dengan membaca terlebih dahulu dan menguasi materi pembahasan minimal 80%.
Kerja tim diperlukan jika dalam menyampaikan berkelompok / berpasangan....



Setelah menyelesaikan sesi pendidikan agama, selanjutnya mapel Bahasa Inggris dengan penanggung jawab Reva Resti Anira, dikarenakan suatu hal rekan presenternya tidak dapat hadir dikarenakan kegiatan lainnya.


Pada pembahsan mapel ini dilakukan pengayaan vocabulary (Kosa Kata). Konsep penyampaian kosakata ini dilakukan dengan metode seperti ujian tes TOEFL (Test Of English As Forign Languages). Tes TOEFL ini merupakan test yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan personal yang diuji akan pemahaman berbahasa inggris. Secara umum test ini diberikan kepada orang orang yang tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa ibu.


Para peserta tutor sebaya mempersiapkan kertas dan pulpen kemudian melakukan Listening (mendengarkan) kosa kata yang muncul pada speaker yang memiliki durasi bervariasi dari 5 s/d 20 menit. Listening yang diperdengarkan kemudian dilakukan pembahasan, para peserta TUTOR SEBAYA diminta mengucapkan kembali dan menyampaikan arti dari kosakata yang sudah dicatat. Hasil dari kosakata yang dicatat oleh masing masing peserta bervariasi dan berbeda beda. hal ini dikarenakan SIMILAR SOUND (suara yang terdengar sama).

Homophone adalah kata-kata yang pelafalannya (sound) sama namun artinya (meaning) berbeda. Ejaannya (spelling) bisa sama atau berbeda. Jika ejaannya sama, homophone termasuk juga dalam homonym dan homograph. Pada definisi yang lebih longgar, homophone disamakan dengan homonym meskipun ejaan kata-katanya berbeda. Karena kemiripan pelafalannya, homophone kerap membingungkan. Dengan mengenal kata-kata tersebut, penulisan yang salah dapat dihindari.


Listening menambah Vocabulary mendapat Homophone memperkuat daya tangkap serta mempertajam daya ingat dalam sebuah kosakata.

Selain metode pemahaman menggunakan listening para peserta Tutor Sebaya diperkenalkan dengan pemahaman komunikasi berbasis Audio Video Visual dengan melakukan penampilan menonton potongan adengan film yang dipenuhi dengan dialog percakapan. Didalam penampilan AV Visual ini menitikberatkan pada pemahaman listening dengan pemahaman aksen suatu negara tertentu. Secara umum aksen dalam berbahasa inggris ada dua versi favorit yaitu aksen USA dan British.


Pada penampilan AV Visual ditampilkan film dengan memuat kedua aksen. Penampilan pertama adalah :

Alita: Battle Angel, Film Action dengan Visual Super Realistis

Dunia sudah berganti. Perubahan teknologi berkembang dengan cepat. Termasuk ketika Dr. Dyson Ido (Christoph Waltz). Punya banyak rencana tentang kehidupan yang akan dilaluinya di masa depan. Salah satunya adalah ketika ia menemukan  Alita (Rosa Salazar) di tumpukan sampah.


Berbekal ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dr. Dyson Ido (Christoph Waltz) mengembangkan dan menyatukan fisik sesosok Cyborg dengan manusia yang tersimpan di dalam pikiran dan hati Alita. Dr. Dyson merasa bahwa Alita punya masa lalu yang istimewa. Tak hanya memberikan kehidupan kepada Alita, Dr. Dyson kemudian menanamkan cinta ke dalam pikiran dan hati manusia.


Mengubah sosok Alita yang sebelumnya hanyalah seorang Cyborg menjadi setengah manusia bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi ketika pelan-pelan konflik kecil mulai berkecamuk di kepala Alita.


Bersama teman barunya, Hugo Alita kemudian mencari tahu siapa dirinya yang sebenarnya. Di tempat lain, sekelompok Cyborg yang masih bertahan hidup justru sedang mengincar Alita. Kelompok ini menganggap Alita adalah mahakarya sebuah teknologi yang harus diluluh lantahkan.


Sosok realistis dengan tone warna yang bisa disesuaikan dengan alur cerita seperti menjadi kekuatan dari film ini.. Ditambah, beberapa adegan action yang setara, bahkan lebih menarik dari baku hantam film superhero.




Sinopsis SHERLOCK HOLMES: A GAME OF SHADOWS



Sinopsis Sherlock Holmes: A Game of Shadows – Film Sherlock Holmes: A Game of Shadows yang dirilis tahun 2011 menceritakan perjalanan Holmes dan Watson berkeliling Eropa bersama seorang gipsi untuk menggagalkan rencana musuh bebuyutan mereka, Profesor Moriarty yang hendak memulai perang.


Film ini kembali disutradarai oleh Guy Ritchie dan diproduseri oleh Joel Silver, Lionel Wigram, Susan Downey dan Dan Lin. Sementara posisi pemain utama kembali ditempati Robert Downey Jr. untuk memerankan Sherlock Holmes bersama dengan Jude yang Law yang berperan sebagai Dr. Watson. Sayangnya, Rachel Adams yang bermain sebagai Irene Adler hanya muncul sebagai cameo. Dia mati di tangan Profesor Moriarty yang menilai Adler ragu-ragu bertindak terhadap Holmes karena cintanya.


Pada tahun 1891, Irene Adler mengirimkan paket kepada Dr. Hoffmanstahl, pembayaran untuk surat yang Hoffman kirimkan. Hoffmanstahl membuka paket itu yang memicu sebuah bom tersembunyi. Meledaknya bom bisa dicegah oleh Sherlock Holmes.


Holmes mengambil surat ketika Adler dan Hoffmanstahl kabur. Holmes menemukan Hoffmanstahl dibunuh beberapa saat kemudian. Adler bertemu Profesor Moriarty untuk menjelaskan kejadian itu tapi Moriarty menganggap Adler terganggu karena cintanya pada Holmes. Dia meracuni Adler dan membunuhnya.


Dr. Watson tiba di Baker Street No. 221B di mana Holmes menjelaskan bahwa dia sedang menyelidiki serangkaian pembunuhan yang tampaknya tidak memiliki keterkaitan, seperti serangan teroris, akuisisi bisnis di seluruh dunia dan Moriarty. Setelah bertemu saudaranya, Mycroft di pesat bujangan Watson, Holmes bertemu seorang peramal gipsi bernama Simza, dia adalah penerima surat yang diambilnya dari Adler. Holmes berhasil mengalahkan pembunuh yang dikirim untuk membunuh Simza tapi Simza lari sebelum Holmes berhasil menanyainya.


Setelah pernikahan Watson dan Mary Morstan, Holmes bertemu Moriarty untuk pertama kalinya. Menyuarakan rasa hormat atas kegigihan Holmes, Moriarty memberitahu bahwa dia telah membunuh Adler. Holmes dengan penuh dendam berjanji akan mengalahkannya. Dia menyampaikan itu secara halus. Dia meminta agar Watson dan Mary tidak diganggu karena Watson tidak lagi bekerja dengannya. Tapi Moriarty mengancam akan membunuh mereka jika Holmes terus mengganggu.


Anak buah Moriarty menyerang Watson dan Mary di kereta saat mereka berbulan madu. Holmes yang mengikuti mereka untuk melindungi, melempar Mary dari kereta ke sungai agar dia bisa diselamatkan oleh Mycroft. Setelah mengalahkan orang-orang Moriarty, Holmes dan Watson menuju Paris untuk menemukan Simza. Saat Simza ditemukan, Holmes mengatakan pada Simza bahwa dia menjadi target karena Rene, saudaranya, bekerja untuk Moriarty dan mungkin telah memberitahunya mengenai rencana Moriarty. Simza membawa Holmes dan Watson ke markas besar kelompok anarko di mana dia dan Rene dulu mengelolanya. Mereka mengetahui bahwa kelompok anarkis telah dipaksa untuk memasang bom oleh Moriarty.


Mereka bertiga mengikuti kesimpulan Holmes bahwa bom itu ada di Paris Opera. Namun, Holmes terlambat menyadari bahwa dia telah ditipu dan bom itu sebetulnya berada di hotel terdekat. Bom berhasil membunuh sejumlah pengusaha. Holmes menemukan bahwa bom itu dirancang khusus untuk membunuh Alfred Meinhard, salah satu peserta pertemuan. Pembunuhan dipesan oleh salah satu antek Moriarty, Sebastian Moran.


Di pabrik, Moriarty menangkap, menginterogasi dan menyiksa Holmes sementar Watson melawan Moran. Holmes merinci plot Moriarty yang mengungkapkan bahwa Profesor ini diam-diam mendapatkan saham di beberapa perusahaan yang mencari keuntungan dari adanya perang. Dia menggunakan berbagai samaran untuk menyembunyikan identitasnya dan bermaksud menghasut agar terjadi perang dunia sehingga dia semakin kaya.


Sementara itu, Watson menggunakan meriam yang dia sembunyikan di belakang untuk menghancurkan menara pengawas di mana Moran bersembunyi. Gedung ambruk ke gudang tempat Moriarty menahan Holmes. Watson, Simza dan Holmes yang cedera bisa bersatu lagi dan akhirnya melarikan diri naik kereta. Holmes menyimpulkan target akhir Moriarty adalah pertemuan perdamaian di Swiss.


Semua media jika digunakan secara positif dapat menjadi media hiburan atau media pembelajaran yang sangat efektif.



Menggali potensi dari sebuah kesenangan menonton film menjadi materi edukasi yang lebih efektif dan tidak membosankan.....

Semoga menjadi manfaat untuk para pembaca, lebihnya untuk pembaca kurangnya untuk kami pribadi


Selasa, 8 Oktober 2019


Robiansyah, ST

Walikelas XII.TE-1

137 views0 comments

Kommentare


bottom of page